Aktuaris (Actuary)

Hai, Rupawan People! Pernah dengar profesi aktuaris, belum? Profesi yang satu ini sangat erat kaitannya dengan lembaga jasa keuangan, lho. Terutama di bidang jasa asuransi, dana pensiun hingga investasi.

Aktuaris (Actuary)

Hal ini karena seorang aktuaris memiliki peran untuk menilai kemungkinan terjadinya peristiwa atau menerjemahkan resiko yang bisa saja terjadi. Termasuk menaksir dan menghitung kemungkinan risiko keuangan bagi perusahaan.

Umumnya, banyak aktuaris yang bekerja untuk perusahaan asuransi, di mana mereka ini menghitung hal-hal yang berkaitan dengan pengajuan asuransi. Seperti misalnya, kemungkinan risiko kerusakan pada mobil yang diasuransikan. Lalu mengatur jumlah premi yang harus dibayarkan hingga menaksir berapa nilai pertanggungan yang akan didapatkan oleh pemilik mobil tersebut.

Selain bekerja di perusahaan asuransi, tak menutup kemungkinan juga para aktuaris bekerja di bidang lainnya. Contohnya saja di bank untuk memantau tingkat risiko saat membeli dan menjual investasi. Termasuk menilai kemampuan bayar debitur atau kemungkinan kredit macet dan sebagainya.

Profil Industri Pekerjaan Aktuaris

Saat ini tak cuma perusahaan asuransi saja tapi banyak perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang juga membutuhkan seorang aktuaris. Sebut saja, perusahaan investasi, pengelola dana pensiun, hingga perbankan. Tak heran, jika profesi ini punya peluang yang sangat terbuka lebar untuk berkarir, bukan hanya di dalam negeri saja tetapi juga di tingkat internasional.

Saking banyaknya perusahaan yang membutuhkan keahlian seorang aktuaris, tak heran jika banyak aktuaris yang suka berpindah-pindah tempat kerja. Meskipun begitu, profesi ini juga dikenal sangat kompetitif. Apalagi saat ini, ย pasar tenaga kerja di kawasan ASEAN semakin terbuka lebar. Sehingga, dengan sertifikat profesi Aktuaris kamu pun bisa dengan mudah berkarir di luar negeri, lho.

Belum lagi, gaji yang akan diperoleh seorang aktuaris bisa dibilang cukup besar. Berkisar antara empat sampai tujuh jutaan rupiah per bulannya. Cukup menarik, bukan?


Serba-serbi Pekerjaan Aktuaris yang Harus Kamu Ketahui

Ada begitu banyak perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan yang membutuhkan tenaga aktuaris profesional. Hal ini kemudian menciptakan peluang kerja yang cukup menarik. Sebelum memilih atau memutuskan untuk berkarir di bidang ini, ada baiknya untuk memahami seluk beluk tentang profesi tersebut. Simak ulasan tentang serba-serbi profesi aktuaris berikut ini.

๐Ÿ˜Š Minat yang Dibutuhkan Sebagai Seorang Aktuaris

Seorang aktuaris perlu memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali, menaksir hingga mengkalkulasi besar kecilnya resiko yang kemungkinan akan terjadi. Terutama risiko yang bisa saja muncul dalam industri jasa keuangan, termasuk asuransi, hingga dana pensiun dan investasi.

Kemampuan tersebut diperoleh dengan mempelajari bidang ilmu terkait yang dikenal dengan sebutan Aktuaria. Dalam ilmu tersebut, ada beberapa bidang ilmu yang perlu dipelajari dengan lebih detail. Mulai dari ilmu matematika, statistika, ekonomi, manajemen risiko, teknologi informasi hingga sains.

Untuk itulah, jika kamu ingin menjadi seorang aktuaris handal maka kamu perlu memiliki minat dalam bidang ilmu tersebut. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah dalam mempelajari sesuatu yang memang sudah diminati sejak awal.

๐ŸŽ“ Kualifikasi untuk Menjadi Seorang Aktuaris

Seorang aktuaris diharuskan untuk memiliki latar belakang pendidikan yang memadai dan berkompeten. Umumnya, para aktuaris di Indonesia memiliki latar belakang pendidikan dalam disiplin ilmu Aktuaria, Matematika, dan juga Statistika. Namun, ada pula yang datang dari disiplin ilmu Manajemen, Akuntansi, hingga Teknik Industri.

Agar bisa menjadi Aktuaris profesional, Rupawan People harus memiliki sertifikasi profesi. Ujian sertifikasi tersebut hanya diselenggarakan oleh PAI atau Persatuan Aktuaris Indonesia. Beberapa ujian yang diselenggarakan di antaranya, Analis Aktuaria untuk Asuransi Umum, lalu Ajun Aktuaris, serta Aktuaris.

Di Indonesia, penyetaraan ujian profesi Aktuaris yang diselenggarakan PAI baru bisa dilakukan untuk mahasiswa yang belajar di beberapa kampus besar saja. Yakni ITB, IPB, UGM, ITS, UI, Unpar, UB, dan Unpad.

โ›ฑ๏ธ Gaya Hidup Seorang Aktuaris

Sama halnya dengan profesi kantoran yang lainnya, seorang aktuaris juga bekerja dengan jam kerja normalnya operasional kantor. Yakni delapan jam dalam lima hari kerja dan libur di akhir pekan. Namun, terkadang mereka juga perlu bekerja lebih lama hingga harus lembur sampai malam dan masuk di akhir pekan. Biasanya ini dilakukan ketika mereka harus menyelesaikan pekerjaan yang sudah masuk masa deadline.

๐Ÿง‘โ€๐Ÿ’ป Lokasi Tempat Kerja Seorang Aktuaris

Profesi sebagai aktuaris ini umumnya berbasis di kantor dan perusahaan yang banyak ditemukan di kota-kota besar. Sehingga mereka akan menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor. Namun, terkadang seorang aktuaris juga perlu melakukan perjalanan bisnis keluar kantor. Misalnya untuk bertemu dengan klien di rumahnya atau di tempat tertentu untuk membicarakan pekerjaan.

๐ŸŽฏ Fakta dan Realita Pekerjaan Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris bukanlah hal yang mudah, karena kamu perlu menguasai ilmu yang cukup kompleks. Terutama dalam bidang matematika yang cukup menantang secara intelektual, hal ini pun membutuhkan pola pikir yang kuat dan teguh. Selain itu, untuk mendapatkan akreditasi di profesi bisa sangat melelahkan. Sebab, kamu perlu mengikuti serangkaian ujian keprofesian yang tentunya bukan hal yang mudah.


Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Aktuaris

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, seorang aktuaris sangat berkaitan erat dengan industri keuangan. Terutama dalam membaca, menerjemahkan resiko dan mengkalkulasikannya secara terperinci. Sehingga kamu perlu memiliki kemampuan atau skill yang mumpuni di beberapa bidang berikut ini.

  • Kemampuan komunikasi dan presentasi, kemampuan ini penting untuk dimiliki untuk membantu memberikan penjelasan secara terperinci tentang temuan yang didapatkan baik kepada atasan maupun klien.
  • Kemampuan logika dan analisa yang kuat, ini diperlukan untuk memahami informasi yang kompleks dalam hal pengelolaan risiko.
  • Kemampuan berhitung yang mumpuni, ini dibutuhkan untuk melakukan kegiatan analisis dan menafsirkan data yang jumlahnya cukup besar.
  • Menguasai masalah, pengetahuan menyeluruh tentang masalah yang mempengaruhi pasar keuangan sangat penting dimiliki agar bisa lebih bijak dalam menentukan harga produk dan layanan.
  • Konsisten dan fokus dengan detail, hal ini untuk memastikan perhitungan matematis yang dilakukan sudah benar dan tidak ada kesalahan sedikit pun.
  • Menguasai bahasa asing, dalam era global seperti saat ini kemampuan berbahasa asing sangatlah diperlukan, tak terkecuali dalam profesi Aktuaris. Karena kliennya bisa datang dari mana saja, apalagi jika kamu ingin berkarir di luar negeri.

Jenjang Karir Pekerjaan Aktuaris

Lulusan sarjana dengan gelar dalam disiplin ilmu Matematika, Statistika dan ilmu Aktuaria bisa masuk dan berkarir sebagai aktuaris secara profesional. Namun sebelum itu, kamu diharuskan untuk mengikuti pelatihan dan ujian profesi terlebih dahulu. Dimana kegiatan tersebut diselenggarakan oleh organisasi PAI atau Persatuan Aktuaris Indonesia. Berikut ini sekilas gambaran tentang jenjang karir dalam profesi Aktuaris.

๐Ÿ’ผ Lulus dari Universitas

Setelah lulus dari universitas kamu belum bisa langsung bekerja sebagai Aktuaris, lantaran ada ujian profesi yang diselenggarakan oleh PAI yang perlu kamu ikuti terlebih dahulu. Umumnya, ujian profesi ini dilakukan tiga kali dalam setahun dengan sepuluh mata ujian yang diujikan, termasuk matematika dan statistika.

Untuk mengikuti ujian profesi ini, kamu bisa mendaftarkan diri langsung ke organisasi PAI, melalui jalur perusahaan maupun dari kampus. Jadi jalur ujian profesi bisa diikuti langsung secara reguler melalui PAI maupun mengikuti ujian kesetaraan yang diselenggarakan oleh sejumlah universitas yang bekerjasama dengan PAI.

๐Ÿ’ผ Program Pascasarjana

Kamu bisa meningkatkan peluang untuk berkarir sebagai seorang Aktuaris handal dengan mempelajari ilmu aktuaria di tingkat pascasarjana. Hal ini akan membuat kamu lebih diperhitungkan untuk mendapatkan akreditasi di masa depan nantinya. Banyak universitas kenamaan yang menawarkan program Pascasarjana untuk disiplin ilmu Aktuaria, sehingga kamu bisa mendapatkan kemudahan untuk tidak mengikuti beberapa ujian tertentu.

๐Ÿ’ผ Berkarir Sebagai Seorang Aktuaris

Meskipun masih belum akrab di telinga masyarakat Indonesia pada umumnya, nyatanya Aktuaris profesional banyak dibutuhkan oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Bahkan saat ini, aktuaris juga dibutuhkan untuk bekerja di berbagai organisasi dan perusahaan konsultan, termasuk otoritas kesehatan hingga instansi pemerintahan.

Setelah mendapatkan sertifikasi profesi, kamu pun bisa memulai karir dengan berspesialisasi di sektor tertentu. Berikut ini beberapa spesialisasi karir dalam profesi Aktuaris, antara lain.

  • Aktuaris Bank Investasi, mereka ini bertugas untuk melakukan sejumlah riset dan mengidentifikasi biaya keuangan, termasuk potensi risiko dari suatu keputusan investasi. Misalnya saja saat berinvestasi di sebuah bisnis baru.
  • Konsultan Aktuaris, mereka bekerja dengan memberikan nasihat (advice) terkait kegiatan bisnis. Seperti misalnya tentang program pensiun atau kesehatan di suatu perusahaan besar agar sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
  • Aktuaris Asuransi Jiwa, mereka melakukan analisis informasi statistik berkenaan dengan faktor-faktor risiko yang bisa saja muncul, seperti kondisi kesehatan calon nasabah. Hal ini untuk menetapkan jumlah premi yang harus dibayar nasabah untuk polis asuransi jiwa mereka.
  • Manager Risiko Korporasi, mereka bekerja dengan mengidentifikasi risiko yang mungkin bisa mempengaruhi operasional bisnis. Kemudian menilai dampak yang mungkin ditimbulkan dari risiko tersebut. Sekaligus merancang strategi untuk menghindari risiko dan meminimalkan pengaruhnya terhadap bisnis.
  • Chief Risk Officer (CRO), mereka bekerja dengan mengkoordinasikan tim aktuaris dan profesional lainnya yang menilai dan mengambil tindakan untuk menghindari potensi risiko. Ini merupakan posisi yang biasanya diduduki oleh Aktuaris senior di sebuah perusahaan besar.
  • Auditor, mereka bekerja dengan memeriksa akun keuangan perusahaan dan organisasi untuk memastikan dana digunakan secara akurat sesuai pedoman hukum yang berlaku. Auditor juga menilai kesehatan bisnis klien dan memberikan sejumlah saran tentang bagaimana cara untuk menghindari faktor-faktor risiko.
  • Penjamin Emisi Asuransi, mereka bekerja untuk perusahaan asuransi dalam melakukan penilaian aplikasi untuk pertanggungan asuransi baik untuk individu dan bisnis. Penjamin emisi memutuskan apakah perlindungan asuransi harus diberikan sekaligus menetapkan sejumlah persyaratan dan harga polis asuransi yang harus dibayarkan oleh nasabah.

Profesi Aktuaris ternyata cukup menarik untuk ditekuni secara serius, bukan? Peluang kerjanya pun juga terbilang cukup luas dan masih sangat terbuka lebar. Apalagi jika kamu membekali diri dengan sertifikasi profesi yang sesuai.

Buat kamu yang punya minat di bidang ilmu keuangan, matematika, analisis maupun akuntansi bisa memilih profesi ini untuk karir masa depan. Untuk itu, pahami apa minat kamu saat ini dan mulailah menekuninya dengan penuh keyakinan. Tetap semangat, Rupawan People!