Financial Advisor

Ketika kamu memerlukan bantuan untuk membuat perencanaan keuangan untuk masa depan dengan tepat, maka kamu bisa datang ke Financial Advisor

Financial Advisor

Mereka tak hanya membantu klien perorangan saja, tetapi juga perusahaan, organisasi dan lain sebagainya. ย Untuk memberikan masukan yang tepat, agar keuangan klien bisa terkelola dengan baik dan maksimal.

Para financial advisor ini umumnya bekerja secara independen, namun ada pula yang bekerja di bawah naungan lembaga atau perusahaan keuangan. Biasanya, mereka bekerja di kantor, tapi terkadang perlu bertemu dengan klien secara langsung.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan berbagai bentuk layanan konsultasi finansial, termasuk memberikan informasi produk dan layanan keuangan. Seperti membuat rencana dana pensiun, investasi, hipotek hingga perencanaan pajak. Dengan mempertimbangkan kondisi keuangan klien, mereka merekomendasikan produk dan strategi yang tepat agar tujuan keuangan kliennya bisa tercapai.

Sebelum bisa memberikan jasanya pada klien, lebih dulu mereka harus memiliki lisensi profesional. Sebab tak sembarang orang bisa disebut sebagai financial advisor. Di Indonesia sendiri, financial advisor sebetulnya sudah cukup eksis. Jika kamu pernah mendengar istilah tentang agen asuransi, manajer investasi, atau penyusun pajak, mereka ini sebetulnya termasuk dalam profesi financial advisor, lho.

Profil Industri Pekerjaan Financial Advisor

Profesi sebagai financial advisor bukan pekerjaan sembarangan, karena seseorang diwajibkan memiliki sertifikasi sesuai standar yang berlaku. Jika tidak, maka kamu belum bisa dikatakan sebagai financial advisor. Sekilas, industri pekerjaan ini tampak cukup prestisius dengan peluang pendapatan yang bisa dibilang cukup besar.

Peluang kerja untuk financial advisor pun juga cukup banyak, mulai dari lembaga keuangan seperti bank, perusahaan investasi, asuransi hingga jasa keuangan. Terlebih akhir-akhir ini pemahaman tentang pentingnya mengelola keuangan pun mulai meningkat. Sehingga membuat permintaan akan nasihat pengelolaan keuangan cukup mengalami peningkatan, terutama mereka yang mulai menghadapi masa pensiun.


Hal-Hal Terkait Financial Advisor yang Perlu Kamu Ketahui

Punya rencana ingin berkarir sebagai seorang financial advisor secara profesional? Pastikan kamu tahu serba-serbi tentang profesi yang satu ini. Yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini.

๐Ÿ˜Š Minat Dibutuhkan Sebagai Seorang Financial Advisor

Hal pertama yang perlu kamu miliki saat memutuskan ingin berkarir di suatu bidang pekerjaan tertentu adalah minat. Begitu juga dengan profesi sebagai financial advisor, kamu juga harus memiliki minat di beberapa bidang ilmu secara khusus. Termasuk diantaranya, ilmu matematika, ekonomi, hukum, bisnis, keuangan, akuntansi dan juga teknologi informasi.

Ilmu matematika, keuangan dan akuntansi menjadi ilmu dasar bagi seorang financial advisor untuk memberikan gambaran perencanaan keuangan yang diberikan. Sehingga membuat klien memahami angka-angka dalam perencanaan yang telah dibuat.

Sementara ilmu bisnis dan ekonomi berkaitan dengan kemampuan seorang financial advisor untuk membuat analisa bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan kliennya. Sedangkan ilmu hukum, akan membantu memberikan wawasan hukum yang lebih luas pada financial advisor saat memberikan nasihat keuangan pada kliennya.

Selanjutnya untuk ilmu teknologi informasi juga tak kalah pentingnya dengan minat ilmu yang lainnya. Karena bidang ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan dalam penggunaan dan pengoperasian perangkat komputer untuk membantu tugas mereka.

๐ŸŽ“ Kualifikasi untuk Menjadi Seorang Financial Advisor

Perlu dipahami, bahwa tak semua orang bisa mengklaim dirinya sebagai financial advisor begitu saja. Mereka perlu memiliki pengalaman kerja yang sesuai, misalnya di bidang penjualan, layanan pelanggan, hingga memiliki peran di bagian keuangan. Selain itu, gelar pendidikan dengan jurusan terkait, biasanya sangat diperlukan agar lebih mendukung.

Selain gelar pendidikan sarjana, sertifikasi sebagai financial advisor juga sangat diperlukan. Setidaknya ada dua jenis sertifikasi bergengsi yang perlu dipertimbangkan, yakni Chartered Financial Analyst atau CFA dan Certified Financial Planner atau CFP.

Mereka yang mengantongi sertifikat CFA, umumnya memiliki keahlian di bidang alokasi aset hingga manajemen investasi. Sementara pemilik sertifikasi CFP, keahliannya lebih fokus di bidang perencanaan finansial.

โ›ฑ๏ธ Gaya Hidup Seorang Financial Advisor

Secara umum, para financial advisor bekerja seperti kebanyakan pekerja kantoran dengan jam kerja reguler, dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Namun, sesekali mereka tetap perlu pergi menemui klien untuk membicarakan apa advice yang dibutuhkan.

Terkadang, para financial advisor juga perlu bekerja hingga malam hari, bahkan mengorbankan akhir pekannya demi memenuhi kebutuhan klien. Pekerja yang berprofesi sebagai financial advisor ini kebanyakan bekerja secara mandiri atau independen. Namun tak menutup kemungkinan bekerja di bawah perusahaan maupun organisasi tertentu.

๐Ÿง‘โ€๐Ÿ’ป Lokasi Tempat Kerja Seorang Financial Advisor

Sama halnya dengan pekerjaan layanan jasa lainnya, seorang financial advisor bisa bekerja di kantor maupun dari rumah. Jadi cukup fleksibel, apalagi jika mereka bekerja secara independen.

Tempat kerjanya bisa di mana saja sesuai kebutuhan untuk berdiskusi dengan klien, dan ini hal yang cukup lumrah di pekerjaan ini. Misalnya, mereka bisa datang ke rumah klien, cafe, coworking space maupun tempat lainnya yang dianggap nyaman untuk bekerja secara maksimal.

๐ŸŽฏ Fakta dan Realita Pekerjaan Financial Advisor

Meskipun tampak menyenangkan bisa bekerja di mana saja, bahkan tampak seperti hanya "jalan-jalan" saja, namun pekerjaan sebagai financial advisor bisa cukup memicu stres. Apalagi jika harus berurusan dengan banyak klien dengan banyak permintaan yang berbeda-beda.

Belum lagi jika perekonomian sedang berada di kondisi yang sulit, seperti masa pandemi yang membuat banyak bisnis mengalami kemerosotan. Ini bisa memakan banyak waktu hingga bertahun-tahun untuk bisa membangun basis klien yang loyal.


Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Financial Advisor

Profesi sebagai financial advisor yang memiliki peran yang penting dalam memberikan nasihat keuangan, membuatnya harus memiliki skill yang mumpuni. Bahkan, mereka perlu memiliki sertifikasi secara khusus jika ingin menjadi seorang profesional. Berikut ini beberapa skill dasar yang perlu seorang penasehat keuangan miliki, antara lain.

  • Kemampuan memberikan penjelasan secara singkat, padat dan jelas. Klien tentu ingin mendapatkan penjelasan tentang masalah keuangan secara sederhana. Sehingga, ini akan membantu memberikan pemahaman pada klien sesuai kebutuhannya.
  • Skill interpersonal. Kemampuan ini penting untuk membangun hubungan dan membangun kepercayaan klien akan jasa yang diberikan.
  • Ketajaman skill analitis. Ini digunakan untuk menganalisis informasi keuangan dan mengidentifikasi produk atau layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan klien.
  • Tekad dan motivasi yang tinggi. Ini penting agar bisa mempertahankan layanan terbaik bagi klien dan tetap bisa memenuhi target penjualan.
  • Pemahaman dan awareness. Terutama memahami kondisi dan situasi pasar keuangan agar bisa memberikan saran yang akurat kepada klien.

-

Jenjang Karir Pekerjaan Financial Advisor

Untuk memasuki jenjang karir di profesi jni, setidaknya kamu harus memiliki gelar sarjana di bidang studi terkait. Kemudian, kamu juga perlu melakukan serangkaian ujian sertifikasi profesional dan terdaftar dari badan pengawas yang terpercaya dan kredibel.

Seorang financial advisor yang memenuhi kualifikasi dan memiliki sertifikasi profesi bisa memilih untuk memberikan layanan jasa konsultasi umum kepada klien. Maupun mengkhususkan diri mengenalkan jenis produk keuangan, seperti dana pensiun atau jasa asuransi.

Berikut sekilas gambaran jenjang karir sebagai financial advisor yang perlu kamu tahu.

๐Ÿ’ผ Memulai Karir Sebagai Asisten

Meskipun tanpa gelar, kamu tetap bisa bisa menjadi seorang financial advisor, lho. Caranya, kamu bisa bekerja sebagai asisten di kantor yang memberikan layanan financial advice dan mendapatkan pelatihan di tempat kerja tersebut.

Namun, jika akan jauh lebih membantu jika sebelumnya kamu pernah memiliki pengalaman bekerja di sektor perbankan maupun perusahaan asuransi. Sehingga, kamu tidak akan terlalu blank tentang tugas apa saja yang harus dikerjakan nantinya.

๐Ÿ’ผ Lulus dari Pendidikan Tinggi

Untuk melamar pekerjaan di bidang profesi ini, memiliki gelar sarjana menjadi satu hal yang wajib dimiliki. Meskipun kamu hanya melamar kerja di level pemula, baik di lembaga perbankan maupun perusahaan financial advisor independen. Jurusan terkait yang lebih related dengan profesi ini adalah keuangan, dan manajemen bisnis.

๐Ÿ’ผ Berkarir Sebagai Financial Advisor

Ketika memulai karir di bidang ini, kamu mungkin harus memilih di antara dua jalur praktik yang bisa dijalankan. Pertama bekerja secara independen dengan memberikan saran atau nasehat yang berimbang berkaitan dengan produk yang ada untuk kepentingan klien.

Kedua, kamu bisa memberikan layanan jasa secara terbatas, misalnya saja dengan menawarkan suatu produk keuangan dari perusahaan tertentu saja. Financial advisor sering kali berspesialisasi di beberapa kelompok klien, seperti klien dengan tingkat ekonomi menengah ke atas atau jenis produk tertentu.

Berikut beberapa jenis profesi lanjutan yang bisa kamu pilih saat memutuskan berkarir di bidang financial advisor.

  • Wealth Manager atau Pengelola Aset. Mereka membantu seseorang yang ingin menginvestasikan uangnya agar bisa mendapatkan imbal balik investasi setinggi mungkin. Seorang wealth manager juga memberikan nasihat yang berkaitan dengan masalah regulasi, seperti aturan pajak warisan dan sebagainya.
  • Financial Advisor dengan spesialisasi. Mereka memberikan saran dan nasehat secara khusus untuk suatu jenis produk maupun klien tertentu saja. Misalnya, investasi properti, produk asuransi atau perencanaan keuangan bagi petani.
  • Compliance Manager. Mereka bekerja untuk perusahaan financial advisor, memeriksa tempat dan meninjau catatan keuangan serta kebijakan dari sebuah perusahaan berjalan sesuai koridor hukum. Sekaligus memberikan arahan serta bimbingan yang berkaitan dengan kepatuhan hukum. Biasanya, profesi ini dijalankan oleh seorang financial advisor senior alias berpengalaman tinggi.
  • General Manager atau direktur utama. Mereka bertugas untuk memimpin operasional perusahaan, termasuk mengawasi pekerjaan financial advisor, dan bidang-bidang lainnya. Seperti rekrutmen, pelatihan, hingga strategi pemasaran perusahaan. Biasanya, mereka ini adalah mantan financial advisor yang mendapatkan promosi jabatan.
  • Pialang Asuransi. Membantu klien memilih polis asuransi terbaik sesuai kebutuhannya, apakah asuransi rumah, perjalanan, mobil, maupun jiwa. Pialang asuransi ritel mengatur pertanggungan untuk klien perorangan. Sementara pialang asuransi komersial mengatur nilai pertanggungan yang lebih tinggi dalam bisnis yang terlibat di sektor perjalanan udara, hingga industri minyak dan gas.

Profesi sebagai seorang financial advisor ternyata cukup menarik, bukan? Mereka ternyata tak hanya memberikan saran soal tata pengelolaan keuangan saja, lho. Tetapi membantu klien mendapatkan produk keuangan sesuai kebutuhannya.

Jika kamu tertarik berkarir di bidang ini, jangan lupa untuk ambil jurusan pendidikan yang sesuai, ya. Jangan lupa juga buat ikutan ujian sertifikasi, agar langkah menjadi seorang profesional bisa selangkah lebih mudah. Bahkan, kamu pun bisa buka praktek sendiri sebagai financial advisor, lho! So, jangan sia-siakan waktumu hari ini.