Pengacara (Lawyer)
Hai, Rupawan People! Apa sih yang terlintas dibenak kalian saat mendengar tentang profesi pengacara? Apakah seseorang yang membantu menyelesaikan masalah hukum di pengadilan, atau bagaimana?

Meskipun sudah banyak yang mengenal profesi pengacara, namun tak banyak yang paham apa peran mereka yang sebenarnya. Perlu diketahui, pengacara bekerja dengan memberikan layanan jasa atau bantuan pendampingan hukum untuk para kliennya. Dari mulai menyusun kontrak perjanjian, surat wasiat hingga mendampingi klien mereka selama menjalani proses hukum di pengadilan.
Klien yang menggunakan jasa pengacara bisa berasal dari perorangan, organisasi nirlaba, perusahaan, hingga lembaga pemerintah. Dalam menjalankan profesinya, seorang pengacara terikat dengan kode etik profesi hingga perundang-undangan yang berlaku, sehingga mereka harus bekerja dengan sangat hati-hati.
Pengacara sendiri terbagi menjadi dua jenis dilihat dari ruang lingkup kerjanya. Pertama, pengacara litigasi yang lebih mengkhususkan diri untuk "berperang" langsung di pengadilan dan menangani kasus-kasus pidana hingga perdata. Sementara yang lainnya, pengacara non-litigasi bekerja di luar ruang pengadilan, misalnya pengacara perusahaan (lawyer corporate), pengacara hak paten, pengacara bursa saham dan sebagainya.
Dari berbagai spesialisasi profesi pengacara yang ada, kamu bisa memilih salah satunya untuk ditekuni dengan lebih serius. Ingin jadi pengacara yang sering adu argumen dalam membela hak klien di pengadilan atau memberikan nasihat hukum untuk korporasi? Kamu tinggal pilih sesuai apa yang jadi minatmu.
Profil Industri Pekerjaan Pengacara
Berbicara soal profesi pengacara, bisa dibilang profesi ini punya regulasi yang cukup ketat. Seorang pengacara harus bertindak sesuai dengan kode etik profesi yang telah dibuat oleh asosiasi dan juga perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, persaingan kerja untuk mendapatkan posisi yang mentereng di firma hukum cukup ketat.
Di bidang profesi ini, firma hukum di sektor swasta merupakan pemberi lapangan kerja terbesar bagi pengacara. Dengan skill dan profesionalitas yang tinggi, seorang pengacara bisa mendapatkan peluang berkarir secara global di semua jenis bisnis multinasional.

Hal-Hal terkait Pekerjaan Pengacara yang Harus Kamu Ketahui
Siapapun tentu bisa menjadi seorang pengacara, asalkan memiliki latar belakang pendidikan tinggi yang sesuai. Tak cukup sampai disitu saja, mereka pun juga perlu mengikuti pendidikan profesi. Oleh karena itu, kamu perlu memiliki minat dan kualifikasi yang mendukung agar bisa meniti karir lebih mulus.
😊 Minat yang Dibutuhkan Sebagai Seorang Pengacara
Sebelum lanjut dan memutuskan ingin berkarir sebagai pengacara profesional, setidaknya kamu perlu memiliki beberapa minat yang dibutuhkan. Lantas minat apa saja yang perlu dimiliki?
- Hukum dan kriminologi, minat tentang hukum dan kriminologi yang menjadi dasar yang penting dalam profesi pengacara. Karena mereka perlu memahami seluk-beluk hukum dan kriminologi yang saling berkaitan.
- Psikologi dan sosiologi, keduanya juga sangat dibutuhkan untuk mendukung profesi, terutama dalam mempelajari suatu kasus atau permasalahan hukum yang dihadapi oleh kliennya.
- Ilmu bisnis, minat satu ini juga tak kalah penting. Terlebih jika kamu mengambil spesialisasi sebagai pengacara korporasi, karena bisnis akan sangat berhubungan dengan regulasi hukum yang berlaku.
- Debat, bisa dibilang minat ini sangat penting dimiliki oleh seorang pengacara. Karena ketika menghadapi sebuah kasus di persidangan, kemampuan berdebat sangat dibutuhkan, tentunya harus sesuai etika yang berlaku ya.
- Riset dan menulis, untuk mendapatkan informasi yang akurat dan bisa menyampaikannya dengan tepat untuk membantu klien, kemampuan riset dan menulis sangatlah dibutuhkan. Jadi pastikan kamu punya minat ini ya.
🎓 Kualifikasi untuk Menjadi Seorang Pengacara
Untuk menjadi seorang pengacara, kamu harus sudah menyelesaikan pendidikan tinggi jurusan ilmu hukum dari sekolah hukum terakreditasi. Mengacu pada UU No. 18 Th. 2003 tentang Advokat, pasal 2 ayat (1), bahwa seseorang dapat menjadi pengacara atau advokat adalah mereka yang memiliki background pendidikan tinggi di jurusan ilmu hukum.
Bukan hanya itu saja, mereka wajib menjalani pendidikan khusus profesi yang diadakan oleh PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) sebagai organisasi profesi advokat di Indonesia. Baru kemudian, seorang pengacara bisa melakukan praktek dan memberikan layanan jasa pendampingan hukum kepada klien secara profesional.
⛱️ Gaya Hidup Seorang Pengacara
Secara umum, seorang pengacara bekerja dengan jam kerja kantor secara reguler, dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore dari hari Senin hingga Jumat. Namun, terkadang mereka juga harus tetap bekerja hingga larut malam, bahkan di akhir pekan. Biasanya, hal ini terjadi ketika ada beberapa kasus tertentu yang membutuhkan perhatian lebih.
Selain itu, mereka juga harus siap sedia setiap saat ketika ada panggilan untuk bekerja, baik siang maupun malam hari. Karena umumnya, permasalahan memang tak bisa diprediksi kapan akan datang atau muncul.
🧑💻 Lokasi Tempat Kerja Seorang Pengacara
Profesi sebagai pengacara merupakan pekerjaan yang sebagian besar kegiatannya berbasis di kantor. Jadi, hampir seluruh kegiatannya dilakukan di dalam kantor. Namun, mereka tetap harus berkegiatan di luar kantor, terlebih jika harus bertemu dengan klien, maupun untuk menghadiri proses persidangan di pengadilan.
🎯 Fakta dan Realita Pekerjaan Pengacara
Profesi yang satu ini termasuk pekerjaan yang menuntut tingkat intelektual cukup tinggi, lantaran harus berhubungan dengan berbagai bentuk permasalahan hukum. Mereka diharuskan mengerti dan paham tentang hukum dan implementasinya, agar bisa membantu klien.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan jam kerja yang cukup panjang dan menguras pikiran. Meskipun demikian, seorang pengacara berpengalaman dan banyak memenangkan kasus hukum biasanya bertarif mahal. Jadi, inilah mengapa profesi ini memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi dan benar-benar ketat.

Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Pengacara
Pengacara yang handal tak hanya dilihat dari seberapa fasihnya mereka menguasai materi dan undang-undang yang berlaku. Namun, mereka juga harus punya skill lainya yang tidak kalah penting untuk dimiliki. Berikut ini beberapa skill penting di antaranya,
- Keterampilan verbal dan tertulis, seorang pengacara harus memiliki skill ini dengan baik agar mampu memahami bahasa hukum yang terbilang cukup kompleks.
- Handal dalam memecahkan masalah, setiap pengacara harus bisa dan mampu mengidentifikasi tindakan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang klien hadapi.
- Berintegritas, mampu mengikuti prosedur hukum secara terperinci dengan baik dan sesuai jalur demi menjaga profesionalitas dalam bekerja.
- Sensitivitas tinggi, ini dibutuhkan ketika harus berurusan dengan berbagai macam klien dengan latar belakang yang berbeda. Termasuk menjelaskan permasalahan hukum pada klien yang masih awam.
- Tekun dan berdedikasi tinggi, terutama dalam membela kepentingan klien dari awal hingga akhir kasus hukum.
- Kemampuan persuasif, ini dibutuhkan dalam menyelesaikan kasus hukum di pengadilan, agar bisa meyakinkan posisi klien di pengadilan.
- Kemampuan bernegosiasi, ini sangat berguna untuk membantu mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang berkepentingan.
- Mampu mengontrol emosi, kemampuan ini penting agar tetap bisa mengendalikan emosi ketika menghadapi argumen negatif dalam persidangan.

Jenjang Karir Pekerjaan Pengacara
Setelah memenuhi kualifikasi, pengacara bisa mulai berpraktik sebagai rekanan, bekerja di bawah pengawasan seorang pengacara senior di sebuah firma hukum. Dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, mereka bisa berkembang dan menjadi partner di sebuah firma hukum.
Sebagai pengacara, kamu bisa memilih satu dari sekian bidang spesialisasi. Misalnya memberi bantuan hukum untuk organisasi nirlaba atau dinas militer, maupun menangani masalah hukum yang dihadapi perorangan atau instansi pemerintah.
Berikut ini sekilas gambaran tentang jenjang profesi sebagai pengacara,
💼 Memulai Karir Pengacara dengan Melanjutkan Kuliah
Untuk menjadi seorang pengacara, setelah lulus dari sekolah menengah (SMA) kamu perlu melanjutkan pendidikan tinggi (S1) dan mengambil jurusan hukum. Saat memilih melanjutkan sekolah di universitas, pastikan untuk memilih sekolah yang telah terakreditasi dan memenuhi syarat
💼 Pendidikan Profesi
Setelah lulus pendidikan tinggi, kamu tidak serta merta bisa langsung menyandang gelar sebagai seorang pengacara. Di Amerika, seorang lulusan pendidikan hukum harus mengikuti ujian selama dua hari, sebelum ijin praktek dikeluarkan. Selanjutnya, seseorang yang mendapatkan hasil ujian terbaik bisa diterima bekerja di firma hukum paling bergengsi di negara tersebut.
Namun, hal ini sedikit berbeda dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi hukum, kamu harus mengikuti pendidikan profesi atau PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) selama kurang lebih satu tahun. Selanjutnya, baru mengikuti sejumlah ujian tertulis dan masa magang kerja.
💼 Berkarir Sebagai Pengacara
Setelah kamu menyelesaikan pendidikan profesi dan mendapatkan lisensi, kamu pun bisa memulai karir sebagai pengacara profesional. Penting bagi pengacara untuk selalu up to date dengan setiap perubahan praktik melalui pendidikan berkelanjutan. Bukan cuma menangani kasus-kasus di pengadilan, ada banyak spesialisasi karir dalam bidang profesi pengacara. Berikut beberapa di antaranya,
- Pengacara Korporasi, bekerja sebagai anggota staf tetap dari suatu perusahaan. Mereka memberikan nasihat hukum dan mewakili perusahaan dalam semua hal yang berhubungan dengan hukum.
- Pengacara Pembela Terpidana, mereka mewakili dan mendampingi terdakwa dalam proses pengadilan pidana, memberikan nasihat hukum dan muncul di pengadilan saat kasus klien mereka diadili.
- Pengacara Kekayaan Intelektual, Mereka mengkhususkan diri menangani masalah yang berkaitan dengan kekayaan intelektual, misalnya dalam industri musik, film, berita, dan penerbitan.
- Pengacara Keluarga, mereka mengkhususkan diri dengan masalah yang berkaitan dengan keluarga, seperti perceraian dan perselisihan hak asuh anak. Mungkin juga memberikan saran dan mewakili klien yang ingin mengadopsi anak.
- Pengacara Lingkungan, mereka memberikan nasihat tentang masalah yang berkaitan dengan lingkungan, memastikan perusahaan dan organisasi tidak melanggar aturan hukum yang berlaku.
- Arbitrator, mereka membantu menyelesaikan konflik hukum di luar sistem pengadilan. Umumnya, arbiter adalah seorang pensiunan pengacara. Mereka bertemu dengan pihak-pihak yang bersengketa dan membantu dalam menegosiasikan masalah yang dihadapi.
Profesi sebagai pengacara, ternyata cukup luas dan bukan cuma membela seseorang yang bermasalah hukum di persidangan saja, Rupawan People. Mereka memberikan bantuan, konsultasi, pendampingan dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan masalah hukum.
Bukan cuma bekerja untuk individu saja, tetapi juga perusahaan, organisasi maupun instansi pemerintah. Semakin tinggi pengalaman dalam menangani kasus hukum, kamu bakal jadi salah satu pengacara dengan bayaran yang mahal. Seperti, Hotman Paris Hutapea, Elza Syarief, Hotma Sitompul dan banyak lagi yang lain.
Yuk, coba cari tahu minat kamu dari sekarang, mungkin saja cocok dan kamu bisa menjadi salah satu pengacara handal di masa depan.

FAQ Terkait Profesi Pengacara
🤔 Berapa gaji seorang pengacara?
Seorang pengacara biasanya menghasilkan antara Rp.4 juta sampai Rp.20 juta bersih per bulan pada awal pekerjaannya. Makin tinggi kemampuan seorang pengacara, penghasilannya bisa sampai ratusan juta.
🤔 Apakah pengacara adalah pekerjaan yang membuat stres?
Hal yang membuat stres seperti deadline ketat, tekanan dan tuntutan klien, jam kerja yang panjang, perubahan undang-undang, dan tuntutan lainnya. Seorang pengacara harus biasa dengan itu.
🤔 Apakah kebanyakan pengacara adalah orang kaya?
Yap, karena pengacara sering kali mendapatkan penghasilan yang jauh di atas gaji rata-rata, hal itu dapat menghasilkan kekayaan yang sangat besar.
🤔 Apakah pengacara lebih kaya dari dokter?
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja di AS, gaji rata-rata untuk dokter lebih besar dari pengacara.
🤔 Di usia berapa seorang pengacara pensiun?
Seorang pengacara umumnya pensiun diantara usia 60-75 tahun.