Semua Tentang Asuransi
Sudahkah kamu memiliki Produk Asuransi yang mengcover segala pembiayaan di masa mendatang? Sebenarnya penting nggak sih mendaftarkan diri ke Program Asuransi itu?

Halo, Rupawan People. Untuk kamu yang masih bingung mengenai manfaat pentingnya ikut Program Asuransi serta apa sih sebenarnya Asuransi itu? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Apakah Kita Memerlukan Asuransi?
Rupawan People, Asuransi sendiri merupakan sebuah bentuk pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak (Perusahaan Asuransi dan Nasabah) di mana 1 pihak (Nasabah Asuransi) berkewajiban untuk membayar iuran atau premi setiap bulannya sesuai dengan Program Asuransi yang diikutinya.
Di sisi lain, pihak Perusahaan Asuransi harus membayarkan sejumlah uang/ tanggungan sesuai dengan nominal yang telah tertera dalam surat perjanjian yang telah disepakati bersama.
Untuk jenis asuransi sendiri ada banyak sekali, kamu bisa ikut salah satu Produk Asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Jenis-jenis asuransi antara lain :
βοΈ Asuransi Kerugian atau General Insurance
Jenis asuransi untuk menanggulangi resiko kerugian dari suatu peristiwa yang tak pasti. Contoh : Asuransi Kebakaran, Asuransi pengangkutan, dan Asuransi Aneka.
βοΈ Asuransi Pendidikan
Asuransi untuk jaminan pendidikan Anak. Asuransi ini akan cair bertahap sesuai dengan jenjang pendidikan anak atau sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.
βοΈ Asuransi Jiwa
Jenis asuransi yang memberikan jaminan atas kematian seseorang yang tertanggung dengan memberikan keuntungan finansial.
βοΈ Asuransi Kesehatan
Asuransi yang memberikan penanggulangan terhadap masalah kesehatan yang diakibatkan oleh penyakit.
βοΈ Ansuransi Lainnya
- Asuransi Kendaraan.
- Asuransi Bisnis.
- Asuransi Properti.
Berdasarkan penjelasan diatas, Pihak Asuransi dan Nasabah Asuransi akan terikat dalam suatu perjanjian tertulis (ada hitam di atas putih). Premi yang dibayarkan oleh nasabah tersebut bisa diibaratkan sebagai sebuah proteksi apabila suatu saat nanti ada musibah yang tak diinginkan terjadi. Contohnya, ketika Nasabah Asuransi tersebut sakit maka biaya rumah sakitnya akan di cover oleh pihak Perusahaan Asuransi tempatnya mendaftar.
Lalu, bagaimana jika si nasabah tersebut tidak menggunakan manfaat asuransi? (seperti tidak sakit, tidak mengalami musibah dan lain sebagainya), maka dana asuransi tersebut akan digunakan untuk membayar biaya pengobatan atau biaya klaim nasabah lain yang terkena musibah. Kita dapat menggambarkan hal ini sebagai prinsip gotong royong di mana nasabah saling membantu dalam hal pembiayaan untuk menalangi dana klaim nasabah lain.
Tapi, Rupawan People yang namanya hidup kan selalu penuh dengan resiko yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Jangan berpikir bahwa Asuransi ini tidak berguna ya. Banyak kok orang yang sangat terbantu dengan keberadaan Program Asuransi ini.
Jadi, perlukah kita mendaftarkan diri ke Program Asuransi? Jawabannya, iya. Jika kita mampu membayar preminya setiap bulan, lalu kenapa tidak? Toh, kamu tidak akan rugi jika mendaftar Program Asuransi lho, asal kamu mengerti apa yang kamu butuhkan dan paham akan kemampuan finansial kamu.

Pilih Asuransi atau Tabungan?
Rupawan People, hal ini membuat banyak orang menjadi bimbang antara memilih menabung dulu atau daftar asuransi dulu.
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini. Ada baiknya, kamu memahami skala prioritas keuangan yang baik dan benar. Skala prioritas sendiri merupakan urutan daftar prioritas atau hal yang diutamakan. Semakin atas posisinya, maka akan semakin penting perannya.
Jika skala prioritas atas sudah terpenuhi, kita bisa beralih ke prioritas selanjutnya. Nah, berikut ini daftar skala prioritas yang bisa kamu jadikan referensi.
π΅ Kebutuhan Rutin
Seperti kebutuhan primer dan sekunder,hutang usaha dan lain sebagainya. Yang pengeluarannya sutin dan pasti ada setiap bulannya.
π΅ Hutang Konsumtif
Jenis utang yang timbul untuk kegiatan konsumtif seperti makan, belanja dan lain sebagainya. Contoh : hutang pada E-Commerce untuk membeli baju dan lainnya.
π΅ Dana darurat
Merupakan dana cadangan yang harus kamu miliki untuk jaga-jaga jika ada suatu hal yang harus kamu bayar dalam waktu cepat (biasanya kejadian tidak terduga, contoh wasteful rusak). Untuk besarannya sendiri minimal jumlahnya 1 X pengeluaran rutin bulanan. Lebih ideanya kamu bisa mengumpulkan dana darurat sebanyak 3X pengeluaranmu setiap bulannya. Lebih banyak, maka semakin bagus.
π΅ Asuransi
Seperti Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan.
π΅ Investasi
Contoh : Investasi reksadana, deposito berjangka, saham dan sejenisnya.
π΅ Pengembangan aset
Contoh : beli rumah baru atau renovasi rumah lama.
Nah, kalau kamu sudah punya daftar prioritas seperti di atas, maka kamu nggak perlu bingung lagi mana yang harus diutamakan.
Untuk jenis tabungan yang bersifat dana darurat, maka kamu bisa mengutamakannya lebih dulu. Bagaimanapun juga, kamu tetap memerlukan dana darurat ini agar kamu tidak bingung pinjam uang atau menggunakan budget yang telah kamu poskan untuk kebutuhan lain ketika kamu butuh sejumlah uang secara mendadak.
Kalau kebutuhan rutin, hutang konsumtif dan dana darurat sudah tercover semua. Baru deh, kamu bisa mendaftar Program Asuransi. Ingat ya! Jangan sampai terbalik karena semua pos keuangan di atas memiliki fungsinya masing-masing.
Nah, untuk keperluan investasi sendiri. Ada baiknya, kamu berinvestasi ketika kamu memiliki uang lebih setelah digunakan untuk memenuhi 4 pos sebelumnya. Karena bagaimanapun juga, investasi memiliki resiko tersendiri. Semakin banyak profitnya, maka resikonya juga semakin tinggi (contoh : saham). Pastikan pula, uang yang kamu gunakan untuk investasi adalah uang yang sekiranya tidak kamu butuhkan 1-5 tahun mendatang. Uang tersebut harus benar-benar free alias uang lebih yang bebas kamu gunakan.
Jangan ambil uang yang sebenarnya ingin kamu gunakan untuk hal lainnya untuk investasi ya hanya karena kamu tergiur dengan janji return yang tinggi.

Apa Perbedaan Asji (Asuransi Jiwa) dan Askes (Asuransi Kesehatan)?
Ada dua jenis asuransi yang paling populer di kalangan para Nasabah Asuransi. Dua jenis asuransi tersebut adalah Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Lalu, sebenarnya apa perbedaan antara Asji dan Askes ini?
Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan ini merupakan dua jenis Asuransi yang berbeda. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya. Asuransi Jiwa ini merupakan pertanggungan untuk kematian seseorang yang dapat diklaim jika nasabah tersebut meninggal (untuk kurun waktu cairnya sesuai dengan perjanjian).
Sementara itu, Asuransi Kesehatan adalah jaminan atau pertanggungan untuk kondisi kesehatan seseorang apabila sakit. Sebenarnya, kedua jenis asuransi di atas memiliki manfaat yang sama. Sama-sama berperan sebagai proteksi untuk hal yang tidak diinginkan (kematian dan penyakit). Kedua jenis asuransi tersebut juga sama-sama berperan untuk menanggulangi kekhawatiran seseorang terhadap masalah finansial.
Asji atau Asuransi Jiwa biasanya dipilih oleh seseorang yang telah berkeluarga, sehingga apabila nasabah yang terdaftar asuransi tersebut meninggal. Maka ahli warisnya akan mendapatkan sejumlah dana sehingga kondisi finansial keluarga yang ditinggalkan tetap stabil, terlebih jika orang yang meninggal tersebut merupakan tulang punggung keluarga.
Untuk Askes atau Asuransi Kesehatan sendiri banyak dipilih lantaran dapat mengcover pembiayaan nasabah ketika sedang sakit atau membutuhkan sejumlah penanganan medis yang membutuhkan banyak biaya. Contoh : rawat inap atau operasi. Dengan uang asuransi ini, maka nasabah tidak perlu mengeluarkan uang lagi.
Hal ini tentunya berbeda dengan tabungan di mana ketika kita sakit, tanpa asuransi kita mungkin akan menguras dana tabungan kita yang sebenarnya bisa kita gunakan untuk keperluan lain. Dengan asuransi, maka kamu tidak perlu mengotak-atik dana tabunganmu.
Nah, Rupawan People. Sekarang kamu sudah lebih paham, bukan mengenai perbedaan Askes dan Asji ini? Lalu, mana jenis Asuransi yang sesuai untukmu?
Jawabannya, tergantung alias menyesuaikan dengan kondisi dan situasi dirimu sendiri. Tapi, jika kamu memiliki uang berlebih dan kamu telah berkeluarga, ada baiknya kamu mengambil keduanya untuk proteksi maksimal.

Apakah Kita Tetap Memerlukan Asuransi Meskipun Sudah Kaya?
Jawabannya, iya. Meskipun kamu sudah kaya, kamu tetap memerlukan asuransi lho sebagai proteksi atas segala hal tak terduga yang mungkin akan terjadi di masa mendatang.
Rupawan People, sebenarnya uang itu kan jumlahnya relatif. Contoh, nominal uang sekian mungkin besar bagi seseorang tapi belum tentu besar bagi orang lain. Selain itu, uang juga merupakan benda mati yang bisa cepat habis. Jadi, kita tidak bisa mengandalkan kekayaan saja.
Kita tetap memerlukan Produk Asuransi. Contoh sederhananya, ketika nasabah asuransi sakit meskipun ia kaya Pihak Asuransi akan tetap membayarkan biaya rumah sakit sesuai dengan polis atau perjanjian. Sehingga mereka tak perlu mengeluarkan uang atau menjual asetnya.
Di lain pihak, jika orang tersebut tak terdaftar asuransi. Maka, ia harus menanggung semua biaya rumah sakit sendiri. Bahkan, tagihannya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Ada banyak kasus orang yang menjual banyak sekali asetnya dengan harga murah untuk membayar biaya rumah sakit lantaran mereka tidak memiliki asuransi.
Nah, Rupawan People meskipun kamu sudah kaya. Kamu tetap memerlukan asuransi ya. Justru, dengan uang lebih yang kamu miliki kamu bisa memilih jenis asuransi terbaik untuk proteksi lebih baik lagi.

Bagaimana Cara Memilih Perusahaan Asuransi Terbaik?
Rupawan People, ada banyak sekali perusahaan Asuransi yang ada di Indonesia. Setiap perusahaan asuransi memiliki jenis program yang berbeda sehingga kamu harus memilih program yang paling tepat dengan kebutuhanmu. Jangan sampai kamu membeli Produk Asuransi yang kamu tidak ketahui apa manfaat dan bagaimana proses klaimnya ya.
Selain itu, memilih perusahaan asuransi yang tepat adalah hal yang harus kamu perhatikan. Kamu harus memilih perusahaan yang sehat agar uang klaim bisa cair sepenuhnya di kemudian hari. Berikut ini beberapa tips memilih perusahaan asuransi terbaik :
- Menyediakan jenis Produk Asuransi.
- Memiliki reputasi yang baik.
- Terdaftar di OJK dan Asosiasi.
- Memiliki regulasi dan kualitas jasa yang baik.
Dan yang paling penting, perusahaan tersebut harus memiliki rasio solvabilitas yang baik. Β Kamu wajib memperhatikan kekuatan keuangan perusahaan tersebut. Hal ini secara sederhana dapat dilihat melalui besaran RBC (Risk Based Capital) perusahaan tersebut. RBC merupakan salah satu indikator atau patokan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka panjangnya.
Untuk rasio RBC sendiri minimal 120%, semakin tinggi maka semakin sehat pula perusahaan tersebut. Resiko gagal bayar klaimnya juga semakin rendah. Jadi, RBC ini adalah salah satu faktor penting yang harus benar-benar kamu perhatikan ketika ingin memilih suatu perusahaan akuntansi.
Kamu bisa melihat rasio RBC suatu Perusahaan Asuransi di media yang mempublikasikan hal tersebut di internet ya.

Apa Saja Hal di Polis Asuransi yang Harus Kamu Cek?
Polis asuransi adalah suatu bukti kontrak perjanjian tertulis antara perusahaan asuransi dan nasabah. Polis tersebut berisi hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Nah, ada beberapa hal di dalam polis asuransi yang harus kamu cek agar kamu tidak salah ambil keputusan. Hal tersebut antara lain :
π Pertanggungan
Kamu harus mengecek biaya apa saja yang bisa ditanggung oleh perusahaan asuransi tersebut.
π Pengecualian
Merupakan hal-hal yang tidak ditanggung yang tertera dalam polis asuransi.
π Masa tunggu pertanggungan
Periode menunggu klaim asuransi. Setiap perusahaan memiliki peraturan yang berbeda. Bahkan, setiap Produk Asuransi pun memiliki masa tunggu klaim yang berbeda ya. Jadi, kamu harus memahaminya dengan baik.
π Premi
Biaya asuransi yang harus dibayar per bulannya oleh nasabah.
π Proses klaim
Ini adalah salah satu hal yang sangat penting. Agar proses klaimnya berjalan dengan lancar kamu harus memahami alur dan kebijakannya.

Hal-Hal Apa Sajakah yang Harus Ditanyakan ke Agen Asuransi?
Rupawan Β People, kamu harus membaca polis asuransi dengan baik ya agar kamu tidak merasa dirugikan nantinya. Jika ada hal di dalam polis asuransi yang belum kamu pahami, ada baiknya kamu bertanya pada agen asuransi yang menawarkan produk tersebut ya.
Kamu juga bisa menanyakan hal lainnya kok, kepada agen asuransi tersebut. Contoh : apakah ada potensi kenaikan harga premi asuransi di masa mendatang dan lain sebagainya. Jangan takut, agen tersebut pasti akan menjawab semua pertanyaanmu dengan baik. Sehingga kamu bisa lebih meyakinkan dirimu akan produk tersebut.

Apakah BPJS atau Asuransi Kantor Saja Sudah Cukup?
Nah kalau kamu sudah punya BPJS atau Asuransi Kesehatan dari kantor, apakah kamu masih harus tetap membeli asuransi dari pihak swasta? Dalam hal ini, baik lagi ke kebutuhan pribadimu. Namun, kalau kamu memiliki uang sisa yang nganggur dan bingung mau diapakan. Kamu bisa membelinya kok sebagai opsi alternatif dan sebagai tambahan proteksi.
Contoh:
Kamu bisa menggunakan asuransi kantor atau BPJS untuk rawat jalan ketika berobat dan kamu bisa menggunakan asuransi swasta milikmu yang memiliki jumlah pertanggungan yang lebih besar untuk rawat inap.
Rupawan People, sekian pembahasan mengenai asuransi ini. Akan lebih baik lagi kalau kamu mulai mendaftarkan diri ke Program Asuransi sejak muda, lantaran biaya preminya akan lebih murah.
Semoga artikel di atas bermanfaat ya.